Ada banyak alasan untuk menjadikan alpukat sebagai salah satu makanan kita. Buah ini mengandung lemak yang baik untuk kesehatan dan rasanya enak bagi yang menyukainya.
Dari
berbagai varietas yang ada, saya memilih untuk menanam alpukat yang diberi nama
oleh teman saya ALPUKAT KOTEKA. karena memiliki ukuran yg panjang dan besar, sebelumnya sama
yang punya pohon dikasih nama ALPUKAT MAK EROT mungkin indentik dengan
Ahli permak alat kelamin pria supaya besar
Pohon
ini saya tanam sekitar 1 tahun yang lalu, pertumbuhanya lumayan tidak terlalu
cepat juga karena ternaungi pohon pohon disekelilingnya yang saya fungsikan
sebagai pelindung sebelum pohon tersebut kuat dihajar sinar matahari pada musim
kemarau
Pemupukan
Pada dasarnya pemupukan
tanaman alpukat hampir sama dengan tanaman buah-buahan lainnya. Pada masa
pertumbuhan vegetatif (saat tanaman belum menghasilkan buah), tanaman alpukat
lebih membutuhkan unsur hara Nitrogen, sedangkan pada masa generatif atau
pembuahan, unsur hara Phospor dan Kalium lebih banyak dibutuhkan daripada unsur
Nitrogen. Dalam 29 fase bibit, pemberian pupuk NPK (Nitrofoska) dosis 30
g/tanaman memberikan hasil yang baik terhadap pertumbuhan bibit alpukat hasil sambung
pucuk (Basoeki, 2003). Pupuk yang dapat digunakan adalah pupuk organik dan
an-organik. Jika kondisi lahan penanaman cukup subur, pemberian pupuk organik
(pupuk kandang atau kompos) sudah cukup untuk pertumbuhan tanaman. Pemberian
pupuk organik ini untuk memperbaiki struktur tanah dan menjaga kesuburan tanah.
Pemberian pupuk kandang atau kompos dilakukan 1 kali setahun sebanyak 30
kg/tanaman. Selain pupuk organik diperlukan pula pupuk an-organik, misalnya
NPK, Urea, TSP, KCl, ZA dan lain-lain. Pemupukan NPK (15-15-15) untuk pertama
kali diberikan 6 bulan setelah tanam. Dosis pupuk yang diberikan sebanyak 150
g/tanaman dan selanjutnya pemupukan dilakukan setiap 6 bulan sekali dan
dosisnya ditambah 50 g dari dosis sebelumnya. Untuk tanaman berumur muda (1-4
tahun) diberikan Urea sebanyak 0,30-1,1 kg/tanaman, TSP 0,5-1 kg/tanaman dan
KCl 0,2-0,8 kg/tanaman. Untuk tanaman umur produksi 5 tahun ke atas diberikan
pupuk kandang (organik) 30 kg/tanaman, selanjutnya Urea 2,5-3,5 kg/tanaman, TSP
3,5 kg/tanaman dan KCl 4 kg/tanaman. Pupuk diberikan 2 kali dalam setahun. Di
beberapa negara penghasil alpukat, kisaran dosis pupuk N yang diberikan pada
beberapa 30 varietas adalah sebanyak 25 g, kemudian 50 g pada tahun ke 2 dan
100-400 g pada tahun-tahun berikutnya. Agar pupuk dapat efektif dan secara
maksimal terserap tanaman, maka cara pemberian pupuk harus dilakukan dengan
benar. Saat pemupukan biasanya dilakukan bersamaan dengan pendangiran atau
penggemburan tanah. Pendangiran dilakukan pada tanah di bawah tajuk dengan
radius 75-100 cm dari batang tanaman. Saat pemberian pupuk untuk tanaman muda
menjelang musim kemarau atau awal musim penghujan. Sedangkan untuk tanaman yang
sudah berproduksi dilakukan setelah panen dan menjelang pembungaan. Cara
pemberian pupuk dapat dilakukan dengan membuat lubang, parit, garitan atau
rorakan melingkar di sekeliling batang di bawah batas kanopi atau daun terluar. Setelah itu pupuk dibenamkan di parit, lubang, garitan/rorakan
dan ditimbun dengan tanah. Pemberian pupuk dapat diberikan sekalian pengerjaaan
pembumbunan atau pendangiran tanah di sekitar tanaman, agar akar tanaman dapat
leluasa menyerap unsur hara Selain pupuk yang diberikan lewat akar, tanaman
alpukat juga perlu diberi pupuk daun yang berguna untuk pembentukan daun,
misalnya Bayfolan, Gandasil D atau Vitabloom
Comments
Post a Comment